BERLIBUR DISELA PENTINGNYA PENCATATAN NIKAH
Teriknya mentari terasa menyengat di atas kepala. Mengingat bahwa hari ini adalah hari ahad, pak Syafran Lubis melakukan rutinitasnya yaitu menjadi petugas pencatat nikah di desa desa di kecamatan Bandar sribhawono. Setiap hari senin sampai senin lagi pak syafran siap sedia apabila ada panggilan dari mempelai yang mendaftarkan pernikahnnya di KUA Bandar sribhawono untuk menjadi petugas pencatat nikah , setiap hari. dalam seminggu, tidak boleh megeluh dalam menjalankan tugasnya karena memang sudah menjadi tugas seorang penghulu untuk mencatat pernikahan.
Saat itu pak syafran hendak hiling membawa anak anak dan keluarga melepaskan penat dan lelah yang ia rasakan setelah seminggu penuh pertemuan dengan mempelai yang terus menerus tak henti hentinya. Ia pun mempersiapkan keperluan yang akan di bawa untuk keperluan di tempat yang akan di tuju. Satu persatu ia cek kembali, air minum, dan beberapa cemilan yang disediakan untuk mengusir rasa kantuk ketika ia nanti jenuh memegang kemudi mobilnya.
“ dek jangan lupa ganti bajunya ya… “ katanya ke putri bungsunya
“iya yah” sambut putrinya
Sang istri pun tidak ketinggalan sibuk mempersiapkan yang lain seperti peralatan mandi dan pakaian lengkap untuk salin ketika nanti baju yang dipakai basah kena air semua. Setelah di rasa semua sudah lengkap, pak penghulu pun mengambil telepon genggamnya, memilih milih beberapa nama yang ada, kemudian ia menekan lambang telepon yang berwarna hijau, beberapa detik kemudian terdengar “ttuuuuuut, tuuuut, tuuuuuut “ di HP pak penghulu,
“ Assalamu Alaikum” terdengar jelas dari HP.
“ Wa alaikum salam “ jawabnya “ pak nanti klo mantennya sudah siap hubungi nomor ini ya” lanjutnya
“ Oiya.. pak “ balas pak kadus yang dari tadi sudah terhubung dengan pak penghulu “mungkin sekitar setengah jam lagi “lanjut pak kadus “ nanti saya hubungi ya pak “ pastinya sebelum menutup telepon
Pak Syafran Lubis pun segera mempersiapkan berkas nikah yang beberapa hari kemarin telah dilaporkan di KUA Bandar sribhawono untuk di bawa dalam pencatatan pernikahan kedua mempelai itu.
Setelah sekitar 30 menit, pak penghulupun tidak menunggu lagi teleponnya berbunyi dari panggilan pak kadus tapi ia terus berangkat ke tempat acara akad nikah dilaksanakan. Di rumah istri dan anaknya menuggu kepulangannya untuk segera berangkat ke tempat tamasya.
Setelah selesai melaksanakan tugasnya mencatatkan pernikahan pak penghulu pun pamit dari acara pernikahan tersebut. Sambil menaiki motor supra x , iapun berucap salam kepada para penerima tamu dan berlalu. Sesampainya rumah ia melepas semua pakaian kebesarannya dan segera diganti dengan baju santai, iapun berangkat hiling membawa keluarga untuk bertamasya menyenangkan hati anak dan istrinya
Selamat berlibur pak penghulu walaupun waktu berliburnya hanya menuggu sore