Oleh : Dian Rachmat , SHI, M.Sy ( Kepala KUA Tawang Kota Tasikmalaya
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Tak terasa kita sudah memasuki tahun 2025 . Pergantian waktu dari tahun ke tahun memang sudah merupakan sesuatu yang setiap tahun kita jalani selama kita masih hidup. Setiap pergantian tahun berarti bertambah umur dan berkurang jatah usia kita. Bukan hanya manusia, seluruh alam semesta pun setiap bertambah waktu berarti berkurang usia alam semesta itu sampai batas waktu yang ditentukan Allah SWT.
Dalam menyambut tahun 2025 ke depan, marilah kita menengok sejenak ke belakang sambil melakukan introspeksi dan mawas diri sejauh mana umur yang kita jalani ini kita pergunakan. Apakah selama waktu yang kita jalani itu lebih banyak beramal kebaikan ataukah sebaliknnya. Jika amal kebaikan yang kita lakukan, tingkatkanlah jangan merasa sudah puas berbuat baik. Sebaliknya, jika lebih banyak ejelekan, bertobatlah selama Allah masih memberikan kesempatan. Jangan sampai perubahan tahun hanya merupakan perubahan bilangan sehingga kita termasuk orang- orang yang merugi.
Perhatikan firman Allah yang tercantum dalam Surat Al- Hasyr [59] ayat: 18.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah adalah orang yang senantiasa memperhatikan nasib dirinya di masa yang akan datang (negeri akhirat). Ia senantiasa memperhatikan dan menghitung diri untuk menghadapi hari yang akan dihadapinya kelak.
Berkaitan dengan tahun baru 2025 M, selaku muslim seyogianya kita lebih banyak mempersiapkan diri menghadapi pergantian tahun tersebut untuk lebih meningkatkan diri ke arah yang lebih baik. Jadilah hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini, itulah orang yang beruntung.
Sementara, jika kita menyaksikan kenyataan yang ada, setiap pergantian tahun tidak sedikit di kalangan mayarakat menyambutnya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Hura- hura, pesta pora, mabuk-mabukan bahkan sampai pada pelacuran dan perbuatan lain yang tidak terpuji. Kita semestinya mempersiapkan diri dengan memiliki agenda yang jelas prestasi apa yang akan diraih di tahun 2025 men-datang.
Dalam menyambut tahun baru 2025 marilah kita memulai dengan meningkatkan prestasi ibadah. Allah akan memberikan prestasi hidup yang baik bagi kita. Sebagai orang yang beriman, kita harus yakin bahwa kemajuan dan prestasi apapun dalam hidup berupa bisnis, karir politik, jabatan dan sebagainya merupakan anugerah dari Allah SWT. Yakinlah bahwa prestasi hidup kita sangat berkaitan erat dengan prestasi ibadah.
Untuk lebih meningkatkan prestasi ibadah yang lebih baik di tahun 2010, kita perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
-
Muhasabah.
Muhasabah artinya introspeksi diri. yang perlu kita introspeksi adalah sejauah mana kita menjaga amanat dari Allah berupa kesehatan, waktu yang luang, badan yang perkasa, ilmu yang dimiliki, serta rezki yang kita terima.
Jangan sampai kenikmatan dari Allah berupa kesehatan dan waktu yang leluasa menjadi blunder bagi kita. Kita akan merasa betapa pentingnya sehat setelah kita sakit, dan kita akan merasa betapa pentingnya waktu leluasa setelah kita terjepit. Banyak orang yang menyesal dan merugi karena mengabaikan dua hal tadi; waktu dan kesehatan.
Diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas r.a. Rasulullah SAW. bersabda: “Ada dua nikmat yang kebanyakan orang tertipu olehnya, yaitu kesehatan dan keluangan waktu.” (H.R. Bukhari).
Ini menunjukkan bahwa jika kita tidak dapat memanfaatkan sebaik mungkin kesehatan dan waktu yang luang, maka kita akan terpedaya karenanya. Ingat dengan istilah “Bom Waktu” yang mengandung arti hanya tinggal menunggu waktu sesuatu akan terjadi di hadapan kita.
Makna Muhasabah lebih jauh berarti melihat secara keseluruhan apa yang sudah kita miliki untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. ada empat hal yang nanti akan ditanya oleh Allah pada hari kiamat. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits yang berbunyi:
“Dari Abu Barzah bahwasanya Nabi SAW bersabda: Pada hari kiamat seorang hamba tidak dapat menghindar sehingga ditanya mengenai empat perkara; (1) tentang umurnya, dipakai apa sampai habis usianya, (2) tentang ilmunya, sampai di mana diamalkan, (3) tentang hartanya, dari mana harta itu diperoleh dan bagaimana membelanjakannya, (4) tentang badannya, digunakan apa saja sampai badan itu renta. (HR. Tirmidzi)”
Empat hal itulah yang harus kita perhatikan selama kita masih hidup. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang digambarkan oleh Rasulullah sebagai orang yang bangkrut atau pailit.
-
Mujahadah
Mujahadah artinya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah. Bagi orang yang benar-benar dengan segala kemampuan yang dimilikinya berjuang untuk mencapai keridlaan Allah, Allah akan senantiasa memberikan petunjuk jalan kebaikan bagi orang itu. Hal ini tercermin dalam Surat Al-Ankabut [29]: 69.
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Mujahadah merupakan proses diri seorang muslim untuk benar-benar dekat dengan Allah. Orang yang selalu bermujahadah tiada lain baginya kecuali Allah senantiasa bersamanya. Semakin berjuang seseorang mendekati Allah, maka semakin dekat Allah menghampirinya. Demikian juga semakin jauh orang dengan Allah, semakin menjauh Allah kepada dirinya.
Demikian dahsyat yang digambarkan Allah bahwa Allah akan memberikan balasan dan jawaban yang berlipat kepada setiap orang yang berjuang sungguh-sungguh untuk mencapai kebaikan. Jika kita menghapiri Allah dengan cara berjalan kaki, Allah akan menghampiri kita dengan cepat lebih dari yang kita lakukan. Selanjutnya, Allah akan menunjukkan
melaksanakan perintah Allah. Bagi orang yang benar-benar dengan segala kemampuan yang dimilikinya berjuang untuk mencapai keridlaan Allah, Allah akan senantiasa memberikan petunjuk jalan kebaikan bagi orang itu. Hal ini tercermin dalam Surat Al-Ankabut [29]: 69.
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. Mujahadah merupakan proses diri seorang muslim untuk benar-benar dekat dengan Allah. Orang yang selalu bermujahadah tiada lain baginya kecuali Allah senantiasa bersamanya. Semakin berjuang seseorang mendekati Allah, maka semakin dekat Allah menghampirinya. Demikian juga semakin jauh orang dengan Allah, semakin menjauh Allah kepada dirinya.
Demikian dahsyat yang digambarkan Allah bahwa Allah akan memberikan balasan dan jawaban yang berlipat kepada setiap orang yang berjuang sungguh-sungguh untuk mencapai kebaikan. Jika kita menghapiri Allah dengan cara berjalan kaki, Allah akan menghampiri kita dengan cepat lebih dari yang kita lakukan. Selanjutnya, Allah akan menunjukkan