Menu

Mode Gelap

Opini ยท 30 Okt 2025 11:26 WIB ยท

๐—ก๐—ถ๐˜€๐—ฎ๐—ฎโ€™๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐—›๐—ฎ๐—ฟ๐˜๐˜€๐˜‚๐—น๐—ฎ๐—ธ๐˜‚๐—บ (Refleksi tentang Makna Ladang Kehidupan dalam Rumah Tangga)

Penulis: Mahbub Fauzie


 ๐—ก๐—ถ๐˜€๐—ฎ๐—ฎโ€™๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐—›๐—ฎ๐—ฟ๐˜๐˜€๐˜‚๐—น๐—ฎ๐—ธ๐˜‚๐—บ  (Refleksi tentang Makna Ladang Kehidupan dalam Rumah Tangga) Perbesar

โ€œNisฤโ€™ukum แธฅartsulakum…โ€

โ€œIstri-istri kalian adalah ladang bagi kalian…โ€ (QS. Al-Baqarah: 223)

Ayat ini sering kali disalahpahami oleh sebagian orang yang membacanya secara tekstual semata. Seolah-olah ia menggambarkan hubungan yang bersifat kepemilikan atau bahkan dominasi. Padahal, makna terdalam dari kata แธฅarts (ladang) dalam ayat ini adalah simbol tentang peran, pemeliharaan, dan sumber kehidupan.

Ladang adalah tempat harapan tumbuh. Ia tidak bisa dipaksa, tetapi harus dijaga, dirawat, dan diperlakukan dengan penuh kelembutan.

Pertama, ladang adalah sumber kehidupan.

Tanpa ladang, tidak ada benih yang bisa tumbuh. Dalam rumah tangga, istri adalah sumber kelahiran generasi โ€” bukan sekadar secara biologis, tetapi juga emosional dan spiritual. Dari tangan seorang ibu yang penuh kasih, tumbuhlah anak-anak yang berjiwa lembut dan berakhlak. Maka, memuliakan istri berarti memuliakan masa depan.

Kedua, ladang membutuhkan perawatan.

Ladang yang baik perlu dicangkul dengan kesabaran, disiram dengan kasih sayang, dirawat dengan ketekunan. Ia tidak boleh ditinggalkan begitu saja, apalagi dipaksa berbuah tanpa jeda. Begitu pula hubungan dengan istri: cinta harus dirawat, dihargai, dan jangan sampai perhatian hilang setelah akad terucap.

Waktu, komunikasi, perhatian, dan penghargaan adalah “air” yang menumbuhkan kebahagiaan dalam rumah tangga.

Ketiga, ladang tidak bisa dibandingkan.

Setiap ladang punya tanah yang berbeda; begitu pula setiap istri memiliki keunikan karakter, kelebihan, dan kekurangannya. Membandingkan istri dengan orang lain bukan hanya keliru, tetapi juga melukai hati dan merusak ketentraman. Ladang akan subur jika dirawat dengan cara yang sesuai dengan sifatnya.

Keempat, ladang adalah tempat kembali.

Petani selalu kembali ke ladangnya. Di situlah harapan tumbuh. Di rumah tangga, istri adalah tempat suami pulang dalam keletihan kehidupan. Maka, jadikan rumah tempat yang menenangkan, bukan medan amarah. Suami yang bijak adalah yang lembut di rumah dan tegas di luar โ€” bukan sebaliknya.

Kelima, ladang adalah amanah, bukan kepemilikan.

Seorang petani tidak pernah merasa memiliki tanah sepenuhnya, sebab ia tahu tanah itu milik Allah. Ia hanya dititipkan untuk merawatnya. Demikian pula suami: diberi amanah menjaga, memuliakan, dan membahagiakan istri, bukan menguasai atau memperlakukan dengan semena-mena.

Karena itu, Rasulullah Saw. mengingatkan:

โ€œSebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.โ€

Dan beliau memberi contoh, bukan sekadar kata-kata.

Pada akhirnya, rumah tangga bukan sekadar hubungan antara dua insan, melainkan ladang pengharapan yang harus dirawat bersama. Jika suami merawat istri dengan kelembutan dan hormat, istri akan menumbuhkan kasih, ketenangan, dan keberkahan yang menghidupkan jiwa.

Sebab itu, jika kita ingin melihat masa depan yang baik, mulailah dari memperlakukan pasangan dengan sebaik-baiknya. Karena dari ladang itulah ketentraman, cinta, dan generasi yang berakhlak akan tumbuh.

Semoga setiap rumah di negeri ini menjadi ladang yang subur, tempat benih cinta tumbuh dan berbuah kebaikan yang tiada putus. []

 

Catatan Mahbub Fauzie
Penghulu dan Kepala KUA Kec. Atu Lintang, Aceh Tengah

5 1 vote
Article Rating
Artikel ini telah dibaca 47 kali

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat seluruh komentar
Baca Lainnya

Tiga Kunci Keutuhan Cinta: Kedekatan, Komitmen, dan Gairah dalam Rumah Tangga (Part I)

13 November 2025 - 08:54 WIB

Kunjungan Silaturrahmi Pak Camat Baru di KUA Atu Lintang

12 November 2025 - 15:07 WIB

ASN KUA, Spirit Sinergis dan Semangat Ber-Fastabiqul Khairat

12 November 2025 - 09:44 WIB

AKIBAT PUTUSNYA PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF FIQIH ISLAM

11 November 2025 - 13:33 WIB

Kesakralan Ijab Kabul dalam Pernikahan

11 November 2025 - 09:02 WIB

STRATEGI ORMAS PEREMPUAN ISLAM MEREBUT RUANG PUBLIK: Studi Muslimat NU dan Aisyiyah

10 November 2025 - 22:53 WIB

Trending di Karya Ilmiah
0
Ada ide atau tanggapan? Share di kolom komentar!x
()
x