GUGAT CERAI KARENA SUAMI BERPENGHASILAN TIDAK TETAP, BOLEHKAH?

GUGAT CERAI KARENA SUAMI BERPENGHASILAN TIDAK TETAP, BOLEHKAH?

REFERENSI

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Horve, 1996.

Abdul Majid Mahmud Mathlub, Panduan Hukum Keluarga Sakinah, Surakarta: Era intermedia, 2005.

Abdurrahman, Kompilasi  Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 1992.

Ahmad Al-Hajji Al-Kurdi, Ahkamul Mar‟ati Fi Fiqhil Islamy, Semarang: Dina Utama, t.t.

Ahmad Warson Munawwir,Al-Munawwir:Kamus Arab Indonesia, Surabaya : Pustaka Progressif, 1997.

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997.

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007.

Al-Khathib Asy-Syirbini, Mughnil Muhtaj, Beirut: Dar al-Kutub al-ilmiyyah, t.t., jilid V.

Bidang Urais Kemenag Kanwil Provinsi Banten, Panduan Praktis Penghulu, (Serang, 2012).

Bidang Urais Kemenag Kanwil Provinsi Banten, Literasi Kepenghuluan, (Serang, 2022).

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahahnya, Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006.

Muhammad Bagir Al-Habsyi, Fiqih Praktis menurut Al-Qur’an As-Sunnah dan Pendapat para Ulama, Buku   Kedua, Bandung: Mizan, 2002.

Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001.

https://news.detik.com/berita/d-8029635/fenomena-bermunculan-gugatan-cerai-usai-pppk-terima-sk, Jum’at, 25 Juli 2025.

https://news.detik.com/berita/d-8029007/puluhan-pppk-di-cianjur-ajukan-cerai-usai-terima-sk-ini-alasannya, Jum’at, 25 Juli 2025,.

 

———-

**) Penulis adalah Penghulu Ahli Madya pada KUA Pakuhaji Kab.Tangerang, Da’i/Penceramah, penulis, dan pemerhati sosial keagamaan

 

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan