Oleh :
Ust. Khaerul Umam, S.Ag*)
Khutbah I
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله العظيم
Jama’ah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah SWT…!,
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan nikmat kepada kita terutama nikmat iman, Islam dan sehat wal ‘afiat sehingga dengan ketiga nikmat tersebut kita bisa hadir dan duduk bersama menjalankan perintah Allah SWT, yaitu melaksanaakan shalat Jum’at ini. Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada insan mulia, junjungan kita nabi akhiruzzaman sohibussyafaat nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga beliau, para sahabatnya dan kita semua selaku ummatnya, mudah-mudahan nati di yaumil qiyamah mendapatkan syafa’atnya, aamiin yaa rab al-‘alamiin.
Selanjutnya khatib berwasiyat, berpesan dan mengajak kepada diri khatib sendiri khususnya dan umumnya kepada jama’ah shalat jum’at sekalian, mari sama-sama kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT, Ingatlah, takwa kita menentukan derajat kita di hadapan Allah SWT. Mari terus berusaha menaati perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya baik yang ringan maupun yang berat.
Kala titik air jatuhkan diri ke bumi. Itulah tanda sang awan tuntaskan tugas. Mandikan lembar demi lembar hijau dedaunan. Tumbuhkan kebahagiaan pada setiap jengkal tanah pengharapan…Ketika air sungai mencapai muara. Itulah akhir dari perjalanan panjangnya. Setelah berliku memuliakan alur kehidupan. Temukan kebahagiaan dalam putihnya buih di luas samudra…Saat mentari tenggelam di garis cakrawala. Itulah akhir dari pengembaraan berharganya…Setelah lelah menebar cahaya penuh berkah. Wujudkan kebahagiaan dalam hangatnya buaian malam…
Ternyata semua ada waktunya. Yang telah ditentukan oleh-Nya secara sempurna. Semua ada masanya. Yang tiada kita menyadarinya…Semua ada umurnya. Di mana kita harus ikhlas atas segalanya. Sebagai bukti ketertundukkan yang dalam dan kepatuhan yang sepenuhnya utuh pada setiap lembar iradah-Nya…
Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT…!,
Allah SWT telah menentukan kadar kehidupan setiap manusia, termasuk batas usianya. Dan semua itu menjadi petunjuk agar kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Allah SWT berfirman:
وَا لَّذه ي ْ قَدَّر َ فَهَد ٰى
Artinya: “Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,”(QS. Al-A’la:3).
Allah SWT sudah memberikan segala sesuatu sesuai dengan kadar atau takarannya. Ini berlaku dalam semua ciptaan Allah SWT. Dalam sebutir jagung, kacang dan bijia-bijian lainnya sudah adaketetapan dan petunjuk lengkapnya. Bagian ini akan menjadi akar,bagian yang lain akan menjadi daun, tangkai, buah dan lainnya, biladitanam…Dalam setetes air sperma sudah ada ketetapan dan petunjuknya. Bagian ini akan menjadi kaki, bagian yang lain akan menjadi mata,hidung, rambut dan lainnya, bila kemudian menjadi janin. Dalam sebuah ayat didalam al-Qur’an Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ [ال عمران : 185]
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. [al-Imraan/3: 185].
Apa yang sudah ditetapkan Allah Azza wa Jalla walau bagaimanapun tidak akan meleset. Apa yang tidak ditetapkan walau bagaimanapun juga tidak akan menimpa. Perjalanan waktu di ujung kehidupan pada masanya akan tiba mengikuti ketetapan dan iradah-Nya. Ini bagian dari iman kepadava takdir Allah SWT. Sabda Nabi Muhammad SAW: “Seorang hamba tidak dikatakan beriman sampai dia mengimani tentang takdir yang baik dan takdir yang buruk, sampai dia mengetahui bahwa apa yang menimpanya tidak akan meleset darinya, dan sesuatu yang tidak ditetapkan atasnya tidak akan mengenainya”. (HR. Tirmidzi, No. 2070)
Dengan iman kepada takdir Allah Azza wa Jalla ini, hati kita menjadi tenang dalam menghadapi segala apapun yang telah, sedang dan akan terjadi.
Jama’ah Shalat Jum’at yang diridhai Allah SWT…!,
Hidup adalah suatu perjalanan panjang yang menuntut proses pembelajaran dari segala hal yang ada. Proses pembelajaran ini akan memberikan kita pengalaman yang akan terus bertambah seiring waktu berjalan. Usia adalah rahasia yang abadi sampai ia datang. Tak mengenal anak kecil atau manusia lanjut usia ia bisa datang tanpa permisi. Ketika seseorang meninggal, ada beragam reaksi dari orang yang ditinggalkan. Sedih dan tidak rela lebih mendominasi, tapi tak jarang keluarga yang begitu sabar, tabah dan ikhlas melepas kepergian orang tercinta. Harta banyak yang kita kumpulkan. Ketampanan dan kecantikan yang kita sombongkan. Kecerdasan yang kita banggakan. Kekuasaan yang kita kejar dan pertahankan. Semua itu tak akan mampu menyertai. Semua akan kita tinggalkan…Apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapinya?
Pada akhirnya hanya ada dua pilihan yang tersisa. Pertama, terlena oleh kehidupan gemerlap dunia. Atau kedua, berjuang sungguh-sungguh di sisa umur kita. Duhai Pemilik Jiwa, jadikan hati ini sabar, tabah dan ikhlas saat malaikat maut mendatangi agar kematian terasa begitu indah menyapa. Keindahan di ujung perjalanan hidup kita adalah husnul khatimah. Husnul khatimah merupakan dambaan sekaligus harapan terakhir. setiap hamba yang beriman dalam hidupnya. Karenanya doa husnul khatimah sering dipanjatkan sebagai motivasi dan kesungguhan untuk meraihnya.
Jama’ah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah SWT…!,
Husnul khatimah tidak hanya berhubungan dengan orang tua dan manusia lanjut usia. Urusan husnul khatimah adalah urusan setiap orang, tua muda, besar kecil, pejabat maupun rakyat. Karena hakikatnya husnul khatimah juga hak setiap individu Muslim di akhir hayatnya di usia berapapun. Secara bahasa, husnul khatimah artinya akhir yang baik, sebuah anugerah Allah Azza wa Jalla yang agung untuk mengakhiri kehidupan dengan sebaik-baiknya. Namun seperti juga karunia Allah Azza wa Jalla yang lain, husnul khatimah tidak diraih dengan berpangku tangan, tanpa usaha, perencanaan, dan persiapan yang memadai… Husnul khatimah merupakan penilaian akhir yang sangat menentukan. Karena boleh jadi, di awal kehidupan seseorang kental dengan kemaksiatan dan dosa, lantas ia bertaubat dan menjadi lebih baik di akhir waktu. Namun yang paling aman, tetap istiqamah dengan keimanan dan ketakwaan dari awal hingga akhir usia…
Marilah kita fahami kembali tujuan hidup kita dengan benar untuk beribadah kepada-Nya dan jangan ragu dalam mengambil keputusan. Tidak perlu langkah yang besar untuk memulai sesuatu, cukup dimulai dengan langkah-langkah kecil dan yakinlah sesuatu yang besar sedang menunggu kita di depan sana, di ujung jalan kehidupan kita. Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menjaga ketakwaan kita hingga di ujung kehidupan kita untuk meraih ridha-Nya menjadi husnul khatimah. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin…
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَامِ كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلَّامِ وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَقُوْلُ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِى الْمُهْتَدُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌۚ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَعَدَّ الْجَنَّةَ لِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُتَّقِيْنَ وَأَعَدَّ النَّارَ لِلْمُشْرِكِيْنَ الْمُعْتَدِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ, اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, اللَّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ,اللَّهُمَّ اسْتُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ اجْبُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ عَافِ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ احْفَظْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَحْمَةً عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مَغْفِرَةً عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ فَرِّجْ عَنْ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فَرَجًا عَاجِلًا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ, رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ ,عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِۙ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ
————
**) Khatib adalah Penghulu Ahli Madya pada KUA Pakuhaji Kab.Tangerang, Da’i/Penceramah, penulis, dan pemerhati sosial keagamaan.








