Menu

Mode Gelap

Opini · 12 Nov 2025 15:07 WIB ·

Kunjungan Silaturrahmi Pak Camat Baru di KUA Atu Lintang

Penulis: Mahbub Fauzie


 Kunjungan Silaturrahmi Pak Camat Baru di KUA Atu Lintang Perbesar

Rabu, 12 November 2025, selepas waktu Zuhur, suasana di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Atu Lintang terasa lebih hangat dari biasanya. Dua tamu datang dengan kendaraan dinas berpelat merah — Bapak Camat Atu Lintang, Malikussaleh, S.Sos., M.AP, bersama seorang stafnya. Kunjungan sederhana itu ternyata membawa makna mendalam, bukan hanya sebagai pertemuan antarinstansi, tetapi sebagai wujud nyata dari semangat silaturrahmi, sinergi, dan koordinasi yang menjadi fondasi pelayanan publik di tingkat kecamatan.

Bapak Malikussaleh sendiri baru dilantik sebagai Camat Atu Lintang pada 24 Oktober 2025 bersama 219 pejabat eselon III dan IV lainnya oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si. Beliau menggantikan Camat sebelumnya, Bapak Iwan Kenangan, S.IP., M.Si, yang juga telah banyak berjasa dalam membangun koordinasi dan pelayanan masyarakat di wilayah ini. Maka, kunjungan beliau ke KUA bukan sekadar perkenalan, melainkan langkah awal membangun sinergi lintas lembaga — sebuah tradisi baik yang patut dilanjutkan.

Pertemuan siang itu berlangsung dalam suasana hangat dan akrab. Sembari menikmati kopi Gayo dalam seduhan gula aren Isaq — cita rasa lokal yang khas — pembicaraan mengalir ringan namun bermakna. Tidak ada formalitas berlebihan, justru keakraban yang menonjol. Kami mengucapkan selamat atas amanah baru beliau, seraya berharap kepemimpinannya membawa keberkahan dan kemajuan bagi masyarakat Atu Lintang.

Dalam obrolan tersebut, tampak jelas bahwa Pak Camat datang dengan niat baik: bersilaturrahmi, memperkuat koordinasi, dan mempererat hubungan antar unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam). Beliau menegaskan pentingnya kebersamaan antarinstansi — dari pemerintahan sipil, TNI, Polri, hingga lembaga keagamaan seperti KUA — dalam mewujudkan pelayanan publik yang harmonis dan efektif.

Kunjungan seperti ini, meskipun sederhana, memiliki nilai strategis yang tinggi. Ia menandakan bahwa kepemimpinan tidak hanya diukur dari kebijakan dan peraturan, tetapi juga dari kemampuan membangun komunikasi dan kedekatan dengan para pemangku kepentingan di wilayah kerja. Camat sebagai koordinator pemerintahan di tingkat kecamatan tentu membutuhkan dukungan semua pihak — termasuk KUA yang memegang peran penting dalam pembinaan keluarga, urusan keagamaan, dan ketahanan sosial masyarakat.

Bagi kami di KUA, momen ini menjadi pengingat bahwa pelayanan publik sejatinya harus berangkat dari ruh kebersamaan dan keikhlasan. Di tengah rutinitas administrasi dan tugas lapangan, hubungan baik antarlembaga adalah energi yang memperlancar pekerjaan. Ketika koordinasi berjalan baik, tidak ada ego sektoral; yang ada hanyalah semangat bekerja lillahi ta‘ala untuk masyarakat.

Kunjungan Pak Camat juga mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan yang bijaksana — mendahulukan silaturrahmi sebelum koordinasi formal. Sikap ini menjadi teladan bagi seluruh ASN dan pegawai di kecamatan. Sebab, dalam konteks birokrasi modern, pendekatan humanis dan dialogis justru lebih efektif daripada pendekatan hierarkis. Dengan membangun kedekatan, sinergi akan tumbuh secara alami, dan rasa memiliki terhadap wilayah kerja akan semakin kuat.

Kami di KUA Atu Lintang tentu menyambut baik semangat ini. Sebab, dalam konteks kehidupan masyarakat yang majemuk, kolaborasi antarinstansi sangat dibutuhkan. KUA tidak hanya melayani pencatatan nikah, tetapi juga aktif dalam pembinaan keluarga sakinah, penyuluhan keagamaan, dan penguatan nilai-nilai moral masyarakat. Semua itu akan berjalan lebih baik bila didukung oleh pemerintah kecamatan dan unsur Forkopimcam lainnya.

Pertemuan singkat itu mungkin hanya berlangsung beberapa puluh menit, namun meninggalkan kesan yang mendalam. Dalam kesederhanaannya, tersimpan pesan besar tentang pentingnya silaturrahmi, komunikasi, dan saling menghargai dalam menjalankan amanah publik. Di tengah kesibukan dan kompleksitas tugas pemerintahan, kunjungan semacam ini menjadi penyegar semangat, bahwa pada hakikatnya kita semua adalah pelayan masyarakat yang harus berjalan seiring dan seirama.

Kami menutup pertemuan siang itu dengan ucapan terima kasih dan doa — semoga Pak Camat Malikussaleh diberi kekuatan dalam memimpin, dan semoga sinergi Forkopimcam Atu Lintang semakin solid dalam membangun masyarakat yang sejahtera, religius, dan harmonis.
Karena pada akhirnya, keberhasilan pemerintahan di tingkat kecamatan bukan hanya diukur dari program, tetapi dari seberapa erat ikatan batin antar unsur pelaksana pelayanan publik — sebagaimana secangkir kopi Gayo yang diseruput bersama, sederhana namun sarat makna kebersamaan. ☕

Catatan: Mahbub Fauzie, S.Ag., M.Pd
Penghulu dan Kepala KUA Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah

0 0 votes
Article Rating
Artikel ini telah dibaca 41 kali

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat seluruh komentar
Baca Lainnya

Tiga Kunci Keutuhan Cinta: Kedekatan, Komitmen, dan Gairah dalam Rumah Tangga (Part I)

13 November 2025 - 08:54 WIB

ASN KUA, Spirit Sinergis dan Semangat Ber-Fastabiqul Khairat

12 November 2025 - 09:44 WIB

AKIBAT PUTUSNYA PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF FIQIH ISLAM

11 November 2025 - 13:33 WIB

Kesakralan Ijab Kabul dalam Pernikahan

11 November 2025 - 09:02 WIB

STRATEGI ORMAS PEREMPUAN ISLAM MEREBUT RUANG PUBLIK: Studi Muslimat NU dan Aisyiyah

10 November 2025 - 22:53 WIB

Refleksi Etika dan Kesadaran Diri dalam Dunia Pegawai

9 November 2025 - 07:17 WIB

Trending di Opini
0
Ada ide atau tanggapan? Share di kolom komentar!x
()
x