Menu

Mode Gelap

Opini · 2 Okt 2025 11:40 WIB ·

Makanya, Kalau Ko Cinta Dia itu, Ko Jaga

Penulis: Muhamad Fathul Arifin


 Makanya, Kalau Ko Cinta Dia itu, Ko Jaga Perbesar

Angin timur ni kadang bawa cerita. Cerita tentang ombak yang pukul perahu, cerita tentang pace-pace di pasar yang tawar ikan, deng cerita tentang anana muda yang lagi kasmaran. Ah, soal cinta ini memang tra pernah habis. Sa lihat banyak adi-adi dong yang jalan gandeng tangan, mata saling lihat, senyum-senyum sendiri macam orang gila. Indah memang.

Tapi sa mau bilang satu hal, dengar baik-baik ee…

Cinta itu bukan cuma soal getar di dalam dada. Bukan cuma soal rindu pas malam-malam. Cinta itu bukan cuma kata-kata manis yang ko bisik di dia pung telinga. Itu semua bumbu saja. Inti dari cinta yang betul-betul itu cuma satu kata: JAGA.

Makanya, kalau ko cinta dia itu, ko jaga.

Jaga apa saja? Biar sa kasih tau ko.

Pertama, ko jaga dia pung hati. Ini yang paling penting. Hati itu macam kaca, sekali dia retak, susah sekali mau kembali utuh. Jangan ko bikin dia menangis karena ko pung ego. Jangan ko main di belakang deng yang lain. Kalau ko su pilih dia, ya sudah, fokus saja sama dia. Dia percayakan hatinya sama ko, jangan ko sia-siakan itu kepercayaan. Itu barang mahal, lebih mahal dari mutiara di dasar laut.

Kedua, ko jaga dia pung nama baik. Di depan teman-temanmu, jangan ko umbar dia pung kekurangan. Jangan ko jadikan dia bahan candaan. Sebaliknya, ko angkat dia. Ko puji dia. Tunjukkan pada dunia kalau ko bangga punya dia di sampingmu. Kalau ada orang yang bicara jelek tentang dia, ko yang pertama maju bela. Itu baru laki-laki sejati. Itu baru perempuan hebat. Kalian itu satu tim.

Ketiga, ko jaga dia pung masa depan. Nah, ini yang berat sedikit. Cinta yang cuma untuk senang-senang hari ini itu cinta picisan, cinta anak-anak. Cinta yang dewasa itu pikirannya jauh ke depan. Ko jaga dia dari perbuatan yang bisa merusak masa depannya dan masa depan kalian berdua. Ko ajak dia jadi orang yang lebih baik, lebih dekat dengan Tuhan, lebih rajin kejar mimpi.

Tanggung Jawab Ini Berat, Ada Pesannya dari Nabi

Biar ko lebih mengerti, tanggung jawab “menjaga” ini bukan sa pung omong kosong. Ini adalah amanah besar. Junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, pernah mengingatkan kita semua dalam sebuah hadis yang sangat masyhur:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤل عَنْ رَاعِيَّتِهِ

Artinya: “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini mengingatkan kita, terutama para lalaki, bahwa kelak seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya. Dan de pu istri adalah pemimpin di rumah suaminya. Kepemimpinan ini intinya adalah “menjaga”. Ko akan ditanya nanti di hadapan Tuhan: “Bagaimana kau jaga pasanganmu? Apakah kau membuatnya lebih dekat pada-Ku atau lebih jauh? Apakah kau lindungi dia dari api neraka atau justru kau jerumuskan?”

Maka dari itu, proses “menjaga” selama masa pacaran yang halal adalah latihan untuk memikul tanggung jawab besar itu.

Ujung dari Menjaga adalah Pernikahan

Semua proses “menjaga” ini adalah persiapan untuk jadi nahkoda dalam satu perahu yang namanya rumah tangga. Pacaran itu ibarat ko deng dia sama-sama belajar dayung di pinggir pantai. Ombaknya masih kecil. Di situ ko belajar, apa ko bisa kerja sama? Apa ko sabar kalau dia salah dayung?

Kalau di pinggir pantai saja ko su gagal, bagaimana mungkin ko mau ajak dia berlayar ke tengah lautan luas? Pernikahan itu laut lepas, adi. Ombaknya besar, badainya datang tra terduga.

Pernikahan adalah puncak dari komitmen untuk “menjaga”. Itu adalah janji suci di hadapan Tuhan dan semua keluarga, bahwa ko siap untuk:

  • Jaga dia seumur hidupmu, bukan cuma sampai bosan.
  • Jaga dia dalam susah dan senang, bukan cuma pas ada uang.
  • Jaga dia dalam sehat dan sakit, bukan lari pas dia butuh ko paling banyak.

Pelaminan itu bukan garis finish, itu garis start. Start dari sebuah kehidupan di mana kata “jaga” itu bukan lagi pilihan, tapi kewajiban suci yang akan dimintai pertanggungjawaban. Di mana ko pung bahagia adalah lihat dia bahagia.

Jadi, untuk ko yang sedang pegang erat dia pung tangan, tanya lagi di dalam hati: “Sa ini su betul-betul siap jaga dia karena Tuhan atau belum?”

Kalau jawabanmu “iyo, sa siap”, maka majulah dengan niat yang lurus. Karena cinta yang dijaga dengan benar, ujungnya pasti akan indah dan penuh berkah.

Doa untuk Hati yang Saling Menjaga

Ya Tuhan, Yang Maha Membolak-balikkan Hati, kami memohon pada-Mu…

Jika cinta yang bersemi di antara kami ini adalah anugerah dari sisi-Mu, maka jagalah ia agar tetap suci. Bimbinglah kami untuk saling menjaga, bukan saling merusak. Saling menguatkan dalam iman, bukan saling melemahkan dalam dosa.

Kuatkanlah kami untuk melewati setiap ujian, dan jika kami memang berjodoh, mudahkanlah jalan kami untuk bersatu dalam ikatan pernikahan yang Engkau ridhoi. Jadikanlah kami pasangan yang membangun rumah tangga penuh sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Satukanlah kami tidak hanya di pelaminan dunia, tapi juga kelak dalam naungan cinta-Mu di surga.

Aamiin ya Rabbal’alamin.

 

  • Muhamad Fathul Arifin – KUA Kesugihan, Cilacap
5 2 votes
Article Rating
Artikel ini telah dibaca 26 kali

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat seluruh komentar
Baca Lainnya

Berikan Untuk Keluargamu, Nafkah Yang Halal Dengan Cara Yang Baik

10 Oktober 2025 - 10:15 WIB

Do’a Pengantin Saat Pertama Bertemu Setelah Sah

8 Oktober 2025 - 13:05 WIB

Hati-Hati Girls! Akta Kelahiran Nggak Cocok Bisa Bikin Nikah Kamu Nggak Sah

8 Oktober 2025 - 10:59 WIB

Keadilan, Gender, dan Tujuan Perkawinan dalam Islam: Analisis Normatif, Maqasid Syariah, dan Relevansi Sosial Kontemporer

6 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Rancunya Status Wali Akibat Nikah Siri

6 Oktober 2025 - 09:49 WIB

Meneguhkan Kebersamaan, Menjaga Marwah Penghulu (Catatan Muscab II PC APRI Aceh Tengah)

4 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Trending di Opini
0
Ada ide atau tanggapan? Share di kolom komentar!x
()
x