Menu

Mode Gelap

Artikel · 7 Nov 2025 15:10 WIB ·

Mengarungi Bahtera dengan Cinta dan Iman, Sebuah Nasehat Untuk Pengantin Baru

Penulis: Muhamad Fathul Arifin


 Mengarungi Bahtera dengan Cinta dan Iman, Sebuah Nasehat Untuk Pengantin Baru Perbesar

Pernikahan adalah salah satu anugerah terindah yang Allah berikan kepada manusia. Ia bukan sekadar penyatuan dua hati yang saling mencintai, tetapi juga amanah suci untuk bersama-sama meniti jalan kehidupan menuju ridha Ilahi. Ketika dua insan diikat dalam akad yang penuh keberkahan, maka dimulailah babak baru yaitu babak perjuangan, kesetiaan, dan cinta yang tumbuh di bawah lindungan Allah. Cinta dalam pernikahan akan bertahan lama apabila berporos pada cinta kepada Allah. Sebab, manusia memiliki batas dan kelemahan. Namun, cinta yang disandarkan kepada Allah tidak akan lekang oleh waktu, karena ia tumbuh dari niat yang tulus dan ibadah yang ikhlas. Allah Ta‘ala berfirman:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝٢١

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
(QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini mengajarkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang kebersamaan fisik, tetapi juga tentang ketenangan jiwa dan kehangatan kasih sayang. Maka, hendaknya cinta itu dijaga dalam bingkai keimanan. Tidak ada pasangan yang sempurna. Suami dan istri masing-masing membawa kelebihan dan kekurangan. Maka, tugas keduanya bukan mencari kesempurnaan, tetapi melengkapi apa yang kurang. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika ia tidak menyukai salah satu sifatnya, maka ia akan ridha dengan sifatnya yang lain.”
(HR. Muslim)

Hadis ini menjadi pegangan bahwa cinta sejati adalah menerima pasangan dengan segala kekurangannya. Karena di balik setiap kekurangan, selalu ada kelebihan yang perlu disyukuri. Rumah tangga yang kokoh lahir dari dua hal penting: komunikasi yang jujur dan doa yang tulus. Ketika hati mulai lelah dan perasaan diuji, jangan biarkan diam menjadi jurang, tetapi jadikan doa sebagai jembatan yang menguatkan. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa yang penuh berkah bagi pasangan pengantin:

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ

Artinya: “Semoga Allah memberkahimu, memberkahi atasmu, dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.”

Ucapkan doa ini bukan hanya saat hari bahagia, tetapi teruslah panjatkan setiap hari, agar cinta kalian senantiasa berlipat keberkahannya.

Setiap rumah tangga pasti diuji. Ada kalanya diuji dengan kesempitan rezeki, ada kalanya dengan perbedaan pandangan, bahkan dengan ego yang sulit dikendalikan. Namun, di situlah letak keindahan cinta – ketika dua insan memilih untuk tetap bersama, bukan karena mudah, tetapi karena mereka yakin bahwa setiap ujian adalah cara Allah untuk menguatkan cinta mereka. Rasulullah ﷺ bersabda:

     عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَكْمَل الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ … رواه الترمذي وغيره

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan yang paling lembut terhadap istrinya.”
(HR. Tirmidzi)

Lembutlah dalam perkataan, sabarlah dalam menghadapi perbedaan, karena kelembutan mampu meredam amarah, dan kesabaran mampu menyembuhkan luka.

Doa untuk Pengantin Baru

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمَا، وَاهْدِهِمَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَبَارِكْ لَهُمَا فِي مَا رَزَقْتَهُمَا، وَقِهِمَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ

“Ya Allah, satukanlah hati keduanya, perbaikilah hubungan di antara mereka, tunjukilah mereka jalan keselamatan, berkahilah rezeki mereka, dan lindungilah mereka dari segala keburukan yang Engkau tetapkan.”

Akhir,

Pernikahan adalah ibadah terpanjang dalam hidup manusia. Ia bukan akhir dari pencarian cinta, melainkan awal dari perjalanan menumbuhkannya setiap hari. Jadikan rumah tangga sebagai taman ibadah, tempat saling menuntun menuju surga, dan ladang pahala yang tak pernah kering. Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian kepada keluargaku.”
(HR. Tirmidzi)

Semoga setiap langkah, tawa, air mata, dan pelukan dalam rumah tangga yang baru dibangun menjadi bagian dari ibadah yang dicatat sebagai amal shaleh di sisi Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

  • Muhamad Fathul Arifin – KUA Kesugihan, Cilacap
5 1 vote
Article Rating
Artikel ini telah dibaca 115 kali

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat seluruh komentar
Baca Lainnya

Telaah Peran Penghulu di Masa Kolonial: Antara Adat, Agama, dan Kekuasaan

11 November 2025 - 14:35 WIB

“Kuntul Baris” KUA Delanggu

10 November 2025 - 10:10 WIB

Lebih dari Sekadar Upacara: Meneladani Semangat Pahlawan dalam Tugas Pelayanan Publik Peringatan Hari Pahlawan dan Makna “Kepahlawanan” Masa Kini

10 November 2025 - 09:23 WIB

Kabupaten Klaten Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Peralatan Tahun 2025: Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana

7 November 2025 - 13:24 WIB

Perkuat Moderasi Beragama, KUA Wonosari Hadiri Doa Bersama Lintas Agama dan Sarasehan PKUB

27 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Penghulu dan Pesantren adalah Dua Pilar Penjaga Peradaban Keluarga dan Umat

23 Oktober 2025 - 11:00 WIB

Trending di Artikel
0
Ada ide atau tanggapan? Share di kolom komentar!x
()
x