Menu

Mode Gelap

Opini · 22 Agu 2025 15:44 WIB ·

Mewujudkan Penghulu Berdaya dan KUA Berdampak: Harapan Baru bagi APRI Aceh 2025-2029

Penulis: Mahbub Fauzie


 Mewujudkan Penghulu Berdaya dan KUA Berdampak: Harapan Baru bagi APRI Aceh 2025-2029 Perbesar

Penguatan Administrasi dan Digitalisasi

Pemanfaatan aplikasi SIP-APRI untuk pemutakhiran data anggota dan penerbitan kartu digital adalah tonggak penting dalam membangun tata kelola organisasi yang profesional. Data yang valid menjadi dasar dalam perencanaan, advokasi, hingga pengambilan kebijakan organisasi.

Digitalisasi bukan hanya tuntutan zaman, tetapi juga bentuk pelayanan internal yang efisien dan transparan. Ini akan memudahkan dalam komunikasi antaranggota, pemantauan keaktifan, serta pelibatan dalam berbagai program pengembangan kapasitas.

Etika Profesi dan Integritas Penghulu

Integritas adalah fondasi profesi penghulu. Oleh karena itu, inisiatif penyusunan kode etik dan kampanye anti pungli menjadi langkah sangat penting. Publik akan percaya pada institusi yang bersih, profesional, dan memiliki standar moral tinggi.

Penghulu juga perlu dilatih dan dibekali untuk memahami batas-batas etik, menangani konflik secara bijak, serta mengedepankan transparansi dalam pelayanan. Tahun integritas penghulu bukan sekadar jargon, tetapi harus menjadi gerakan kolektif yang menyentuh seluruh elemen organisasi.

Menulis Sebagai Wujud Pengabdian Intelektual

Program pembentukan komunitas penulis penghulu adalah terobosan brilian. Melalui tulisan, penghulu dapat menyampaikan gagasan, membagikan pengalaman, serta mengkaji problematika munakahat dan sosial keagamaan secara ilmiah. Tulisan yang lahir dari lapangan dan pengalaman langsung akan sangat kaya dan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan maupun kebijakan.

Penyusunan buku kumpulan regulasi dan permasalahan pernikahan yang direncanakan PW APRI Aceh adalah bentuk konkret kontribusi terhadap literatur hukum keluarga Islam di Indonesia. Ini akan menjadi referensi penting bagi penghulu, akademisi, hingga pembuat kebijakan.

Penghulu sebagai Garda Moderasi dan Ketahanan Keluarga

Di tengah meningkatnya tantangan seperti pernikahan dini, perceraian, hingga pergeseran nilai keluarga, penghulu harus tampil sebagai penjaga nilai. Bimbingan pranikah, pendampingan keluarga muda, hingga literasi tentang hak dan kewajiban dalam rumah tangga adalah bagian dari pelayanan keagamaan yang berdampak.

Penguatan wawasan tentang hukum munakahat, regulasi negara, hingga pendekatan psikologis harus menjadi bagian dari peningkatan kapasitas penghulu secara berkelanjutan. Disinilah pentingnya seminar tematik, bahtsul masail, hingga webinar yang bersifat reflektif dan aplikatif.

Previous Post SEKUFU (PART 2)
5 1 vote
Article Rating
Artikel ini telah dibaca 71 kali

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat seluruh komentar
Baca Lainnya

Antara Ibadah Abadi dan Tantangan Teknologi dalam Pernikahan di Era Digital

1 Oktober 2025 - 13:31 WIB

“Cuan” Memboming Dengan Aksi Viral [catatan harian penghulu]

1 Oktober 2025 - 00:03 WIB

Mengapa Verifikasi Calon Pengantin Adalah Keharusan di Era Digital?

30 September 2025 - 11:22 WIB

Musrenbang Sebagai Penjembatan Program KUA Kecamatan

29 September 2025 - 21:27 WIB

Taukil Wali bil lisan melalui daring, apakah diperbolehkan?

29 September 2025 - 16:46 WIB

Pengukuhan dan Rakerwil PW APRI Aceh 2025–2029: Momentum Kebersamaan, Profesionalisme, dan Penguatan Peran Penghulu

29 September 2025 - 06:21 WIB

Trending di Opini
0
Ada ide atau tanggapan? Share di kolom komentar!x
()
x