MODERASI BERAGAMA (Studi Kasus di Desa Cigelam Purwakarta tentang Pendirian Gereja)

MODERASI BERAGAMA (Studi Kasus di Desa Cigelam Purwakarta tentang Pendirian Gereja)

menfasilitasi peranan tokoh agama tersebut terutama dalam forum- forum yang dapat menjadi instrumen untuk mengembangkan pemahaman mengenai esensi kebebasan beragama atau berkeyakinan.

 

BAB III PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antar umat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.

Moderasi beragama mengajarkan bagaimana cara pandang kita dalam kehidupan beragama yang baik dan benar, tidak ekstrem apalagi radikal. Moderasi beragama pun memberitahu kita sebagai seorang muslim untuk bertoleransi antar sesama umat beragama, tidak diskriminasi antar ras, suku, agama, juga mengajarkan bagaimana cara kita berpikir dinamis dan inovatif. Dalam menghadapi kemajemukan dan keberagaman masyarakat, senjata yang paling ampuh untuk mengatur agar tidak terjadi bentrokan dan radikalisme, adalah melalui pendidikan Islam yang moderat dan inklusif.

Moderasi beragama merupakan konsep yang memiliki nilai luhur dan sangat penting diterapkan di tengah kemajemukan bangsa Indonesia. Perbedaan yang ada di Indonesia sejatinya adalah sebuah karunia dan anugerah yang perlu dijaga dengan rukun satu sama lain.

 

B.      Saran

Pemerintah seharusnya membantu memfasilitasi penerbitan izin

rumah ibadah dan menyediakan tempat ibadah sebelum melakukan ketertiban umum terkait perizinan dan juga Pemda disarankan membentuk satgas moderasi beragama.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

(Yulianto, 2020)Yulianto, R. (2020). Implementasi Budaya Madrasah dalam Membangun Sikap Moderasi Beragama. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(1), 111–123.

Rahayu, luh riniti, & Lesmana, putu surya wedra. (2019). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25(2), 95–100.

(Karim, 2019)Karim, H. A. (2019). Implementasi Moderasi Pendidikan Islam Rahmatallil ’Alamin dengan Nilai-Nilai Islam. Ri’ayah: Jurnal Sosial Dan Keagamaan, 4(01), 1. https://doi.org/10.32332/riayah.v4i01.1486

(Akhmadi, 2019)Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in Indonesia ’ S Diversity. Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45–55.

Albana, H. (2022). Kontestasi Narasi Moderasi Beragama di Instagram.Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian ,17 (1), 14. https://doi.org/10.31332/ai.v0i0.3791

Digdoyo, E. (2018).KAJIAN ISU TOLERANSI BERAGAMA, BUDAYA, DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MEDIA .

Hasan, M. (2021).Prinsip Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa (Vol.

7).

Misrawi, Z. (2010).Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi, Keutamaan, dan kebangsaan .

Riyantoro Widodo, K. (2019).Moderasi Agama dan Pemahaman Radikalisme di Indonesia .

 

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *