Muharam sebagai Bulan Inkubasi Penghulu Muda

Muharam sebagai Bulan Inkubasi Penghulu Muda

Muharam sebagai Bulan Inkubasi Penghulu Muda untuk Mendalami dan Menyelami Tugas Pokok Fungsinya

 

Tahun Hijriyah merupakan penanggalan yang dipakai umat Islam hingga saat ini. Pada penanggalan Hijriyah terdapat 12 bulan, salah satunya adalah bulan Muharam, yang dipilih sebagai bulan pertama tahun hijriyah. Muharam, sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah, memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam. Selain dikenal sebagai bulan yang penuh dengan nilai-nilai spiritual, Muharam juga sering dijadikan momentum untuk refleksi, perencanaan, dan peningkatan kapasitas diri.

Dalam Al-Quran dan Sunnah dan beberapa litaratur yang ditemukan dalam kitab para Ulama menjelaskan tentang keistimewaan bulan muharam, praktikal euphoria dalam merayakan tahun baru bukanlah sebuah tradisi baru dalam Islam, Oleh karena itu, keikutsertaan umat Muslim dalam peringatan Muharam tersebut menunjukkan suatu momentum ideologis dan manifestasi dari semangat keagamaan kaum Muslim.

Para ulama menganjurkan muharam momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri dan jiwa. Muharam juga sarat dengan makna spiritual dan sosial. Ini menjadi momen reflektif bagi umat Islam dan khususnya bagi para penghulu untuk mengingat nilai-nilai hijrah sebagai simbol perubahan menuju kehidupan yang lebih baik, baik secara pribadi, sosial, maupun spiritual.

Bagi penghulu muda muharam merupakan bulan Hijrah bertransformasi dari keterpurukan menuju kemuliaan, dari kesesatan menuju petunjuk, serta dari ketidakthuan menuju pengeblengan diri yang hakiki. Dalam metamorfosisnya penghulu tidak hanya bertugas dalam urusan keagamaan, perkawinan, dan pembinaan masyarakat, muharam bisa menjadi bulan “inkubasi” yang ideal untuk mendalami dan menyelami tugas pokok fungsinya.

Inkubasi di sini dimaknai sebagai proses pendalaman, adaptasi, dan persiapan mental-spiritual sebelum seorang penghulu muda benar-benar terjun ke medan tugas yang penuh tantangan. Dengan memanfaatkan momentum Muharam, penghulu muda dapat membangun fondasi keilmuan, spiritualitas, dan kepemimpinan yang kuat sebelum menjalankan peran utamanya di masyarakat.

Muharam bukan sekadar pergantian tahun, tetapi juga simbol pembaruan. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW menjadi inspirasi utama dalam memaknai Muharam sebagai titik tolak perubahan. Bagi penghulu muda, ini adalah waktu yang tepat untuk: pertama Mengevaluasi Diri – Sebelum memimpin orang lain, seorang penghulu harus mampu menilai kapasitas dirinya. Apakah ia sudah memiliki bekal ilmu fikih yang cukup? Sudahkah ia memahami psikologi masyarakat yang akan dibinanya? Muharam mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, mengintrospeksi diri, dan memperbaiki kekurangan. Kedua Memperkuat Niat dan Spiritualitas – Seorang penghulu adalah figur yang tidak hanya menguasai hukum agama, tetapi juga harus memiliki keteguhan hati dan keikhlasan. Puasa Asyura (10 Muharam), memperbanyak sedekah, dan memperdalam dzikir dapat menjadi sarana untuk mengasah spiritualitas sebelum terjun ke masyarakat.

Mendalami Tugas Pokok Penghulu dalam Bingkai Muharam

Tugas utama seorang penghulu mencakup pelayanan nikah dan rujuk, pembinaan keluarga sakinah, mediasi konflik rumah tangga, memberikan penyuluhan agama dan pemahaman keagamaan yang moderat dan kontekstual. Muharam bisa pula menjadi waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri dalam menjalankan tugas-tugas ini melalui penguatan ilmu fikih munakahat. Sebelum menikahkan orang lain, penghulu muda harus benar-benar menguasai fikih munakahat (hukum pernikahan), mengkaji ulang kitab-kitab fikih terkait nikah, talak, dan rujuk, berdiskusi dengan penghulu senior tentang kasus-kasus rumit yang mungkin dihadapi serta yang tak kalah penting memahami perkembangan regulasi terbaru terkait administrasi pernikahan.

Bekal tugas kedua yakni pelatihan komunikasi dan mediasi baik melalui saluran yang disediakan oleh Kementerian agama Maupun kursus online lainnya yang ada di berbagai platform. Seorang penghulu tidak hanya dituntut paham hukum, tetapi juga harus mampu berkomunikasi dengan baik. Penghulu muda bisa melatih public speaking melalui ceramah-ceramah kecil, belajar teknik mediasi dari berbagai kisah maupun literatur dan memperdalam psikologi keluarga untuk memahami dinamika pasangan yang akan dinikahkan atau didamaikan.

Selanjutnya tugas ketiga pembentukan karakter kepemimpinan, penghulu muda harus memiliki karakter pemimpin berani, tidak takut menegakkan yang benar meski berhadapan dengan tekanan. Karakter adil tidak memihak dalam menyelesaikan sengketa rumah tangga serta karakter teguh, konsisten dalam menjaga amanah sebagai petugas agama.

Menyelami Peran Sosial Penghulu di Masyarakat merupakan keniscayaan bahwa Penghulu bukan hanya “petugas nikah”, tetapi ebih jauh dari itu juga pemimpin moral yang harus dekat dengan masyarakat. penghulu memiliki peran ganda, yaitu sebagai pelayan masyarakat dalam urusan agama dan pernikahan, serta sebagai tokoh masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan sosial dan moral. Sebagai pengingat diri mari jadikan Muharam menjadi bulan yang tepat bagi penghulu muda untuk memulai perannya dengan pondasi yang kokoh. Dengan memanfaatkan waktu ini untuk penguatan ilmu, spiritualitas, dan kepemimpinan, mereka akan lebih siap menghadapi kompleksitas tugas di lapangan. Proses inkubasi di bulan Muharam tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis belajar dari sejarah, mengambil ibrah, dan langsung terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan. Jika penghulu muda mampu melewati fase ini dengan baik, maka ia akan tumbuh menjadi pemimpin umat yang tidak hanya cakap secara administratif, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial.

Dengan demikian muharram dan hijriyah tidak hanya menandai awal tahun baru Islam, tetapi juga menjadi simbol perubahan sosial dan spiritual yang mendalam. Mari jadikan Muharam sebagai titik awal bagi penghulu muda untuk menjadi garda terdepan dalam membina keluarga dan masyarakat yang berkah serta selalu berusaha memperbaiki diri dan menuju jalan kebenaran dan mendekatkan diri kepada Allah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan