Pernahkah Anda membayangkan, hanya dengan menyiapkan segelas air untuk suami, seorang istri bisa meraih pahala besar? Tindakan sederhana yang mungkin tampak sepele ini ternyata memiliki kedudukan mulia dalam timbangan amal. Islam tidak pernah memandang remeh kebaikan sekecil apa pun, terutama yang dilakukan dalam rumah tangga demi cinta, kasih sayang, dan pengabdian kepada Allah.
Mari kita telaah lebih dekat: menghidangkan air minum untuk suami adalah bagian dari pelayanan penuh cinta yang dicontohkan dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah ﷺ. Walau tidak ada hadits sahih yang secara spesifik menyebut “pahala segelas air untuk suami” dengan redaksi tertentu, banyak hadits shahih yang menunjukkan keutamaan membantu, melayani, dan berbuat baik kepada pasangan.
Ada satu riwayat yang sering dijadikan dasar semangat istri dalam melayani suami dengan hati yang tulus:
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya, karena besarnya hak suami atas istrinya.”
(HR. Abu Dawud no. 2140, Tirmidzi no. 1159 – dinilai hasan shahih)
Hadits ini bukan untuk merendahkan martabat istri, melainkan menunjukkan betapa tingginya kedudukan suami sebagai pemimpin keluarga. Maka, perbuatan sekecil apa pun yang menunjukkan bakti istri kepada suami termasuk amal saleh. Apalagi jika dilakukan dengan niat ibadah.
Secara umum, memberi minum kepada siapa pun adalah sedekah yang berpahala. Dalam hadits sahih disebutkan:
Rasulullah ﷺ bersabda:
فِى كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
“Pada setiap sedekah terhadap makhluk yang memiliki hati (nyawa), ada pahala.”
(HR. Bukhari no. 2466, Muslim no. 2244)
Dan dalam hadits lain diriwayatkan:
عَنْ أَبِي مُوْسَي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ » قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ: « يَعْمَلَ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ » : قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتطِعْ؟ قَالَ: يُعِيْنُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ » قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ قَالَ: « يَأْمُرُ بِالْمَعْرُوفِ أَوِ الْخَيْرِ » قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالْ: « يُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهَا صَدَقةٌ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
“Setiap Muslim wajib bersedekah.” Mereka bertanya, “Bagaimana jika dia tidak mampu?” Beliau menjawab, “Hendaklah dia bekerja, lalu bersedekah.” Mereka bertanya lagi, “Jika tidak mampu juga?” Beliau menjawab, “Hendaklah dia membantu orang yang membutuhkan.” Mereka bertanya, “Jika tidak mampu juga?” Beliau menjawab, “Hendaklah dia berbuat kebaikan dan menahan diri dari keburukan, itu juga sedekah baginya.”
(HR. Bukhari no. 1445, Muslim no. 1008)
Maka memberi minum suami adalah sedekah yang berpahala. Bahkan, dalam Islam, sedekah yang terbaik adalah sedekah kepada keluarga sendiri:
Rasulullah ﷺ bersabda:
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
“Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk memerdekakan budak, dinar yang engkau sedekahkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu—yang paling besar pahalanya adalah yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.”
(HR. Muslim no. 995)
Kuncinya ada pada niat. Segelas air yang diberikan hanya karena kebiasaan atau terpaksa tidak sama nilainya dengan air yang dihidangkan dengan niat menyenangkan hati suami karena Allah. Niat inilah yang membuat amalan kecil berubah menjadi sedekah yang berpahala.
Jadi, kalau seorang istri menyiapkan air sambil berbisik dalam hati: “Ya Allah, ini sebagai pengabdian dan cintaku karena Engkau,” maka air itu menjadi amal saleh yang kelak akan ditimbang di hari kiamat.
Akhir,
Siapa bilang pahala hanya datang dari ibadah besar? Dalam Islam, perhatian kecil yang tulus kepada pasangan bisa menjadi jalan menuju surga. Segelas air putih yang disiapkan dengan hati ikhlas, dalam rangka taat pada suami dan mencari rida Allah, memiliki nilai yang tidak kecil di sisi-Nya.
Jangan remehkan kebaikan sekecil apa pun. Mungkin di dunia hanya tampak sederhana, tapi di akhirat, ia menjadi cahaya yang menyelamatkan kita.
🌿 Jadi, lain kali saat menyiapkan segelas air untuk suami, ingatlah ada pahala yang mengalir bersama setiap tegukan air minum itu.
- Muhamad Fathul Arifin – Penghulu KUA Kesugihan, Cilacap
Mantap Mas…..