Selamat Jalan Kawan
(Mengenang sahabatku Irman Kara yang pergi begitu cepat, begitu tiba-tiba)
seelamat jalan kawan
selamat jalan sahabat
selamat jalan saudaraku
selamat jalan seperjuanganku
namamu menjadi prasasti abadi di hati
setiap jengkal kenangan tentang pikiran, ide, gagasan serta kebersamaan kita
adalah untaian cinta yang menjadi karang kokoh membatu di sukmaku untukmu
sekokoh semangat sekeras tekad yang pernah engkau patrikan padaku
dari sorot tajam matamu yang selalu
kawanku,
tak mudah air mataķu meleleh untuk sebuah perpisahàn
tapi berpisah denganmu
tiba-tiba mataku menyungai tanpa dayàku membendung
biar engkau tau
begìtu perih
begìni pedih
jejak kepergianmu di hati
kawanku,
aku tau Sang Maha Cinta pastilah lebih besar cinta-Nya padamu
itulah mengapa engķau menemui-Nya dengan senyum riang
di majlis surga yang diam-diam tanpa setau kami telah dirimu siapkan
tapi mengapa sebegini cepat
tapi mengapa sebegitu tiba-tiba
lalu kini
bersama Malaikat surga
engkau sedang tertawa riang
menertawai sembab mataku yang terus menyungai oleh kehilanganmu
persis seperti dulu engķau menertawai setiap kekonyolanku
di medan juang kita
Bobo, Makmur, Ranteleda, Lembantongoa…