[3] Ibid., h. 29-39.
[4] Mohamed Ibrahim Mohamed, History of Sudan Judiciary Between Two Eras 1899-2006 (Khartoum: The National Judiciary, the Republic of Sudan, 2008), h. 39.
[5] Ibid, h. 15.
[6] Inamullah Khan (Editor in Chief), Muslim World Gazetter (Karachi: Umma Publication, 1975 Edition), h. 759.
[7] Mohamed Ibrahim Mohmamed, Op.Cit., h. 49.
[8] Ibid., h. 48.
[9] http://www.sudanjudiciary.org/judiciariye3n/16.htm. Di akses melalui internet pada tanggal 25-8-13 jam 11: 18
[10] Rifyal Ka’bah, “Penerapan Syari’at Islam di Sudan”, dalam majalah Panji Masyarakat No. 414 Tahun 1983, h. 46-47; “Dr. at-Turabi dan Hukum Islam di Sudan” dalam majalah Panji Masyarakat No. 420, Tahun 1984, h. 42-45; “Mengapa Langkah Sudan Tidak Diikuti di Mesir” dalam majalah Panji Masyarakat No. 463 Tahun 1984, h. 53-54.
[11] Muhammad Khair Hassab el-Rasoul Ahmed, “Current Development of Shariah Law in Sudan” dalam Najm, Muhammad Amin M.M.A. Najim, al-Qadhâ’ wa Syurûth al-Qadhâ’ wa Atsaru Tathbîqihi fi al-Mamlakah al-‘Arabiyyah as-Sa‘udiyyah, tanpa tahun dan tanpa penebit, h. 11.
[12] Ibid., h. 45-46.
[13] Carolyn Fluehr-Lobban, “Sudan” dalam John L. Esposity (Editor in Chief), The Oxford Encyclopeida of the Modern Islamic World, Vol. 4 (Oxford, New York: Oxford University Press, 1995), h. 101.
[14] Muhammad Khair Hassab el-Rasoul Ahmed, Op.Cit h. 47.
[15] Laporan ini adalah hasil konsultasi luas antara LSM, aktivis hak-hak perempuan dan spesialis yang diselenggarakan dari September 2008-todate di Salmmah Wanita Resource Centre / Khartoum. Di aksese melalui internet pada tanggal 25-8-13 jam 10: 15
[16] Kementerian Agama RI, Op.Cit.h. 572
[17] Pasal 26, Muslim Personal Matters Act, 1991
[18] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Baalai Pustaka, 2005), h. 869
[19] http://sriwahyuni-suka.blogspot.com/2012/10/artikel-jurnal_3775.html
[20] Ibid