Akhir-akhir ini sering kita melihat dan berseliweran di berbagai media sosial baik Instagram, Tiktok maupun X yg lagi ramai diperbincangkan netizen bahkan menjadi trending yaitu istilah “Marriage is Scary”.
Secara makna “Marriage is Scary” adalah pernikahan itu menakutkan, istilah ini menganggap pernikahan sebagai institusi yg penuh kekhawatiran, ketakutan dan ketidakpastian sehingga banyak dari netizen yg berfikir negatif tentang pernikahan hingga berpikir enggan untuk menikah.
Hemat penulis, Tren ini muncul salah satunya sebagai akibat banyaknya kasus dalam rumah tangga seperti KDRT, perselingkuhan, perselisihan rumah tangga, masalah ekonomi dan lainnya yang beredar dan viral di media sosial sehingga pernikahan itu menjadi sebuah persepsi yg menakutkan khususnya bagi perempuan.
Selain itu, istilah “Marriage is Scary” menggambarkan suatu keadaan rasa takut akan pernikahan yg muncul akibat asumsi serta membayangkan berbagai hal negatif yg berkaitan dengan kehidupan rumah tangga.
Apakah pernikahan semenakutkan itu?
Tentu pertanyaan ini bisa dijawab oleh pribadi masing-masing tergantung bagaimana cara memandang sebuah pernikahan. Namun, penulis menekankan bahwa sejatinya pernikahan mempunyai tujuan yang mulia yaitu mewujudkan kehidupan rumah tangga yang tentram, damai dan bahagia berlandaskan cinta kasih. Segala aktivitas orang yang sudah menikah bernilai kebaikan. Ada pula banyak contoh pernikahan yang dilingkupi kebahagiaan, ketentraman, kedamaian hingga langgeng.
Hemat penulis, “Marriage is not Scary” menjelaskan bahwa pentingnya pernikahan tidak perlu menjadi sesuatu yang menakutkan. Sebaliknya, pernikahan bisa menjadi pengalaman yang positif, penuh cinta jika dijalani dengan persiapan yang baik dan pemahaman yang tepat.
“Marriage is not Scary” apabila kedua pasangan memiliki niat yang baik, saling pengertian dan saling menerima, komitmen untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan dan perubahan, serta tanggung jawab pernikahan bisa menjadi salah satu aspek kehidupan yang paling baik. Dengan selalu berpikir positif, mengedepankan musyawarah dan kesiapan mental serta emosional, pernikahan tidak harus ditakuti, tetapi justru bisa dilihat sebagai perjalanan yang indah dan penuh makna.
Wallahu A’lam