Setiap manusia pasti menginginkan pasangan yang terbaik dalam hidupnya, seseorang yang menjadi pelengkap, pendukung, dan teman dalam suka maupun duka. Dalam Islam, jodoh adalah salah satu ketetapan Allah yang telah ditulis dalam garis kehidupan sejak sebelum kita dilahirkan. Namun, tidak sedikit orang yang merasa ragu atau bahkan kecewa terhadap pilihan jodoh yang datang dalam hidupnya. Padahal, jika kita memahami dengan hati yang ikhlas, dan berbaik sangka jodohmu adalah yang terbaik yang telah Allah tetapkan untuk menemanimu dalam ibadah terlama sepanjang masa.
Jodoh termasuk bagian dari takdir yang menjadi rahasia Allah SWT. Namun, takdir bukan berarti kita tidak perlu berusaha untuk mendapatkanya. Namun sebaliknya, manusia diperintahkan untuk berusaha mencari pasangan yang terbaik dengan cara yang sesuai dengan syariat. Rasulullah SAW bersabda:
“Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama, niscaya kamu beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Usaha ini melibatkan doa, ikhtiar, dan tawakal. Ketika usaha telah maksimal, kita diajarkan untuk menerima dengan lapang dada dan ikhlas dengan siapa pun yang Allah hadirkan dalam hidup kita sebagai jodoh. Allah SWT mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Dia adalah Maha Penyayang, yang tidak mungkin memberikan sesuatu yang buruk bagi hamba-Nya yang beriman. Jodoh yang diberikan adalah bagian dari rencana Allah untuk kebaikan dunia dan akhirat. Jodoh tidak hanya tentang kebahagiaan dunia, tetapi juga tentang siapa yang mampu menjadi partner dalam ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim).
Terkadang, jodoh yang Allah pilihkan mungkin tidak sesuai dengan harapan dan keinginan manusiawi kita. Namun, di balik itu ada hikmah besar yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dalam kehidupan. Pasangan hidup adalah sarana untuk saling belajar, memahami, dan memperbaiki diri, memantaskan diri satu sama lain sehingga bisa tercipta keadaan yang ideal dalam menjalani hubungan. Dengan menerima jodoh yang telah Allah tetapkan, kita diajarkan untuk bersyukur atas nikmat-Nya dan bersabar terhadap segala kekurangan yang mungkin ada. Tidak ada pasangan yang sempurna yang bisa mengikuti keinginan dan kemauan kita, namun belajar memahami dan terus mengerti bahwa setiap sesuatu yang di inginkan dapat tercapai dengan berusaha adalah lebih baik daripada seringkali menyalahkan keadaan dan tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Allah.
Berdoa kepada Allah agar diberi keberkahan dalam hubungan rumah tangga, serta bersyukur atas pasangan yang telah diberikan. Doa yang dianjurkan:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
(Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menyejukkan hati, serta jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa). QS. Al-Furqan : 74
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jangan terlalu fokus pada kekurangan pasangan, akan tetapi selalu lihatlah kelebihan yang mereka miliki, melatih rasa syukur dan memperbanyak rasa sabar ketika sesuatu berjalan tidak selalu seperti dengan apa yang kita harapkan.
Pernikahan adalah proses panjang yang membutuhkan kesabaran, pengorbanan, dan komitmen. Dengan kesabaran, Allah akan menghadirkan keberkahan dalam hubungan. Dan dengan ujian Allah kuatkan ikatan setiap pasangan. Pasangan adalah cerminan diri. Jika kita ingin memiliki pasangan yang baik, maka kita juga harus menjadi pribadi yang baik.
Jodoh adalah ketetapan Allah yang penuh dengan hikmah dan kebaikan. Meski tidak selalu sesuai dengan harapan kita, percayalah bahwa jodoh yang diberikan adalah yang terbaik. Dengan menerima, mensyukuri, dan memperbaiki hubungan dengan pasangan, kehidupan rumah tangga akan dipenuhi keberkahan dan cinta yang tulus.
Ingatlah, Allah SWT berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Karena itu, yakinlah bahwa jodohmu adalah yang terbaik untukmu.
- Muhamad Fathul Arifin – Penghulu KUA Kesugihan, Cilacap