Menikah Adalah Menuju Surga

Menikah Adalah Menuju Surga

Menikah Adalah Menuju Surga

Menikah dalam Islam selain untuk kebolehan dalam melakukan hubungan badan yang sah dan halal serta melanjutkan regenerasi keturunan juga memiliki tujuan sangat mulia bagi umat manusia, yaitu untuk meraih surga. Artinya pernikahan adalah gerbang untuk menuju surga.

Di dalam surat al-Baqarah pada ayat,

وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ ۖ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

“Sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil Pelajaran”. (Q.S al-Baqarah, 221).

Dari ayat di atas secara jelas seruan Allah SWT pada sebuah pernikahan untuk meraih surga-Nya. Oleh karenanya bila menikah semestinya di daduhului dengan ikhtiar untuk menentukan pasangan. Ketentuan ikhtiar memilih pasangan dengan selalu memohon petunjuk kepada-Nya. Supaya dimudahkan dan memperoleh pasangan yang di idamkan.

Tetapi sering di jumpai pernikahan terjadi atas jalinan hubungan suka sama suka dan kemantaban hati dan tanpa ikhtiar memohon petunjuk kepada Allah SWT sebelumnya, artinya keinginan untuk memiliki pasangan hidup dalam berumah tangga didasari alasan cinta dan emosional serta perasaan yang kuat. Demikan, akhirnya menikah.

Di sinilah perlunya pengetahuan (ilmu) sebagai bekal pasca sepasang dua jenis manusia menikah. Pernikahan bukan kesuksesan meluahkan emosi cinta dan perasaan melalui hubungan yang sudah di halalkan. Senang dan bahagia, iya. Karena dapat mencicipi secuil kenikmatan “surga” melalui hubungan badan suami-istri. Namun yang perlu disegerakan adalah kesiapan dalam ibadah panjang melalui pernikahan.

Nikah adalah amal ibadah. Inilah yang mesti didasari oleh sepasang suami-istri. Amal ibadah inilah yang kelak mengantarkannya ke surga. Diperlukan pesan pernikahan sebagai bahan kesadaran sepasang suami-istri, bahwa ibadah adalah hal yang paling di benci oleh setan. Sedangkan pernikahan adalah di antara ibadah manusia yang paling memuakkan bagi setan. Sebab selain pernikahan tidak ada ibadah yang lebih lama.

Ini bermakna bahwa rumah tangga sepasang suami-istri akan selalu di terpa godaan setan setiap waktu. Di sinilan perlunya hidayah Allah SWT. Supaya senantiasa mampu melewati setiap gangguan dalam pernikahan. Di samping itu agar jalan menuju surga melalui pernikahan ini tidak goyah dan terus melaju lurus sepasang suami-istri harus yakin terhadap takdir. Bahwa pasangan saat ini yang tengah sah bersama kita terlepas dari apapun proses saat itu sampai menuju kepada ikatan pernikahan tidak lain adalah takdir-Nya dalam bersama menuju surganya.

Dalam surat at-Taubah al-Qur’an mengabarkan,

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (wahai Muhammad): “Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal”. (Q.S al-Baqarah, 51).

Dari ayat di atas adalah ketetapan Allah SWT semata apapun yang berlaku di alam raya ini dan tidak terkecuali dengan pernikahan kita. Maka pasangan kita dari pemahaman ini tidak lain merupakan amanah, titipan yang ditentukan kepada kita, yang di pasangkan untuk kita, yang dianggap sesuai bersama kita dalam menuju masuk ke surga-Nya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *