Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Yang ketiga, orang-orang yang dirindukan surga adalah: وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانَ
Orang yang memberi makan yang kelaparan; orang yang senantiasa menyantuni fakir-miskin dan orang-orang yang hidupnya serba kekurangan. Orang-orang yang menganggap bahwa harta yang dimilikinya itu bukanlah hak mutlak dirinya, melainkan hanya sebatas hak guna pakai. Harta itu akan membawa berkah bila didapatkan dengan cara yang baik, digunakan serta dibelanjakan dengan cara yang baik pula. Sebaliknya, harta itu akan mendatangkan bencana apabila didapat dan digunakan dengan cara yang tidak benar.
Islam mendidik umatnya dan mengangkat jiwa mereka supaya hubungan mereka dengan hartanya berada dalam konteks yang hak, wajar, dan benar. Mereka diajarkan bahwa harta yang mereka miliki itu adalah milik Allah dan mereka hanyalah wakil-Nya yang bertugas mengatur, mengolah, mengelola, dan memanfaatkan harta itu sesuai dengan keinginan Pemilik mutlaknya. Harta itu hanyalah alat yang boleh digunakan untuk menyempurnakan tugas dan menyampaikan risalah yang telah diberikan Allah. Allah-lah yang berkuasa membagikan harta menurut ilmu dan keadilan-Nya. Islam mengatur pembagian harta umatnya agar mereka dapat tolong menolong dan saling membantu satu sama lain. Ini merupakan cara terbaik yang mampu membina satu suasana kehidupan yang harmonis, dinamis, mulia, dan bahagia. Maka orang-orang yang membantu sesamanya termasuk orang-orang yang dirindukan oleh surga.
Allah SWT berfirman:
فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙ فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik — yaitu surga, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah untuk mendapatkannya. (QS. al-Lail: 5-7)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Yang ketiga, orang-orang yang dirindukan surga adalah: وَالصَّائِمِ رَمَضَان
Orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan; yakni umat-umat Islam yang beriman dengan sebenarnya kepada Allah SWT, yang salah satunya dibuktikan dengan amaliah ibadah puasa Ramadhan. Puasa adalah takwa. Sifat dan karakter orang-orang yang bertakwa. Puasa juga merupakan perisai yang mampu melindungi seseorang dari segala kejahatan dan fitnah. Bahkan puasa merupakan ibadah yang istimewa disbanding ibadah-ibadah yang lain. Melalui Nabi-Nya, Allah SWT telah menegaskan: “Puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan memberikan pahala puasa untuknya”. (HR. Bukhari-Muslim)
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
اِنَّ فِى الْجَــنَّةِ بــَابـــًا يـُـقَالُ لـَهُ الرَّيـــَّـانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُوْنَ يــَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَيَدْخُلُ مَعَهُمْ غَيْرُهُمْ. فَاِذَا دَخَل آخِرُهُمْ اُغْلِقَ فَلَمْ يـَدْخُلْ مِنْهُ اَحَدٌ. (متفق عليه)
Di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut Rayyan. Orang-orang yang diperkenankan masuk ke surga melalui pintu itu pada hari kiamat kelak hanyalah orang-orang yang berpuasa (khususnya di bulan Ramadhan). Setelah orang terakhir masuk, pintu itu pun ditutup dan dikunci, sehingga tidak ada seorang pun lagi yang masuk melalui pintu itu. (HR. Bukhari-Muslim)
Orang yang berpuasa berarti mengendalikan diri, jiwa, dan raga dari hawa dan nafsu tercela. Maka orang-orang yang berpuasa adalah orang-orang yang dirindukan surga. Allah SWT menegaskan:
وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ
Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. (QS. an-Nazi’at: 40-41)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Demikianlah empat golongan manusia yang dirindukan surga, yakni: yang pertama, orang-orang yang gemar membaca al-Quran; kedua, orang-orang yang selalu mejaga lisan; ketiga, orang-orang yang suka membantu orang-orang yang hidupnya serba kekurangan; dan keempat, orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang selalu merindukan surga dan juga dirindukan oleh surga. Amin ya Rabbal-‘alamin.
هدانا الله واياكم اجمعيـن
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh