seseduh kopi yang menghitam di bibir senja  menyeruakkan berteguk-teguk aroma rindu            dari bercangkir-cangkir kenangan                    membuat peluh menjadi kelu hingga kini

Pada setapak kelam sunyi di bunting sepi sebegini seseduh kopi yang kusuling dari nestapa penantian bermusim tak pernah bisa kupersembahkan kepadamu selain seseduh kopi beraroma cinta

 

Hayyun Enz Zsavana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *