اِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ وَسَنَنْتُ قِيَامَهُ، فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ اِحْتِسَابـًا خَرَجَ مِنَ الذُّنـــُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ. (رواه احـمد)
Sesungguhnya Allah ‘Azza aw-Jalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunnahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhaan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)
Hadirin hamba Allah yang berbahagia
Kelima, memperbanyak dzikir, tadarrus al-Qur’an, dan do’a sepanjang hari, wabil-khusus pada saat berbuka. Karena pada bulan Ramadhan ini, Allah SWT menyediakan pahala sebanyak-banyaknya bagi orang yang berbuat kebaikan, membukakan pintu taubat selebar-lebarnya bagi orang yang bertaubat, mengabulkan permohonan sebaik-baiknya bagi orang yang berdo’a kepada-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: اْلاِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ.
Ada tiga do’a yang tidak akan tertolak, yaitu: (pertama) do’anya seorang pemimpin yang adil, (kedua) do’anya orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan (ketiga) do’anya orang yang teraniaya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Di dalam surah al-Baqarah yang membicarakan masalah puasa mulai ayat 183 hingga ayat 188, dalam enam ayat yang panjang-panjang itu, ternyata diselingi satu ayat tentang do’a, yakni pada ayat 186. Allah SWT berfirman:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. al-Baqarah:186)
Bila dibaca sepintas lalu, seakan-akan ayat 186 ini merupakan selingan dan tidak ada hubungannya dengan masalah puasa. Tetapi bila diperhatikan dengan seksama dan dihubungkan dengan ruh Islam tentang ibadah puasa Ramadhan, ayat ini amat penting kedudukannya dalam masalah puasa Ramadhan. Karena Allah SWT berkenan mengabulkan do’anya orang-orang yang beriman dan bertakwa, sebagaimana tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan ibadah puasa – la’allkaum tattaqun – supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.
Hadirin hamba Allah yang berbahagia
Demikianlah lima hal yang akan menyempurnakan ibadah puasa kita, semoga kita sekalian diberikan kekuatan untuk melaksanakan ibadah puasa ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT.
وَاللهُ الْمُوَافِقُ اِلَى اَقْوَامِ الطَّرِيْقِ
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh