KEUTAMAAN TAAT

KEUTAMAAN TAAT

Ketiga, orang-orang yang taat kepada Allah dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang mendapat nikmat, yakni para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا

Dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para Nabi, para shiddiiqiin – yaitu orang-orang yang berbuat benar dan ia menegakkan kebenaran itu di tengah-tengah kaumnya,  orang-orang yang mati syahid – yaitu orang-orang yang gugur dalam membela serta memperjuangkan agama,  dan orang-orang saleh – yaitu orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan.  Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An-Nisa 4:69)

Keempat, orang-orang yang taat kepada Allah akan dimasukkan ke dalam surga sebagai tempat persinggahan terakhir yang kekal abadi yang penuh dengan keindahan, kenikmatan, dan kebahagaian. Allah SWT berfirman:

تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kebahagiaan yang agung. (QS. An-Nisa: 13)

Hadirin hamba Allah yang berbahagia

Seorang muslim yang taat tidak akan pernah memilih bentuk pengabdian yang dirasa lebih ringan untuk dirinya. Begitu pun dia tidak akan setengah hati meninggalkan bentuk kemaksiatan walaupun hal itu sangat disenanginya. Seorang muslim yang taat mempunyai dua ciri utama: Pertama, dia patuh diperintah oleh Allah. Kedua, dia tunduk dilarang oleh Allah.

Syekh Ja’far al-Shadiq menjelaskan sebagaimana dikutip oleh M. Quraish Shihab di dalam buku Tafsir al-Quran al-Karim: Tafsir atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu, bahwa hakikat ketaatan seorang muslim tercermin dalam tiga hal. Pertama, seorang yang melaksanakan ketaatan tidak menganggap apa yang berada dalam genggaman tangannya sebagai miliknya, karena yang dinamakan hamba tidak memiliki sesuatu. Apa yang dimilikinya adalah milik tuannya. Kedua, segala usahanya hanya terfokus untuk melaksanakan apa yang diperintahkan oleh siapa dan kepadanya dia melaksanakan ketaatan itu. Dan ketiga, tidak menjanjikan sesuatu untuk dilaksanakan kecuali mengaitkannya dengan izin Allah SWT.

Hadirin hamba Allah yang berbahagia

Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk menjadi muslim yang taat kepada-Nya dan memperoleh kebahagiaan sebagaimana yang telah dijanjikan-Nya. Amin ya Rabbal-‘alamin.

هدانا الله واياكم اجمعيـن

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *