Allah SWT berfirman:
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Dan tidaklah Kami mengutus Para Rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman serta mengikuti seruan mereka dan memberi peringatan kepada orang-orang yang menolak kerasulan serta mendustakan ajaran mereka. Barangsiapa yang beriman dan Mengadakan perbaikan — yakni melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (QS. al-An’am: 48)
Hadirin yang dimuliakan Allah
Kelompok kedua adalah para shiddiqin, yaitu orang-orang yang dengan pengertian apa pun selalu benar dan jujur. Mereka yang tidak ternodai oleh kebatilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran. Mereka yang selalu teguh memegang dan memperjuangkan kebenaran itu mesti harus ditukar dengan nyawanya sekalipun.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya dengan keyakinan yang sebenarnya kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu atas keimanannya itu, dan mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar. (QS. al-Hujurat: 15)
Kelompok ketiga adalah para syuhada, yakni mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, melalui ucapan dan tindakannya, yang selalu berusaha mewujudkan kebajikan dalam kehidupan ini dengan mengakkan amar ma’ruf nahy munkar walaupun dengan mengorbankan nyawanya sekalipun, sekaligus menjadi alat bukti yang mampu menampilkan kemurnian serta keagungan ajaran Islam yang diperjuangkannya itu, sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصِّدِّيْقُوْنَ ۖوَالشُّهَدَاۤءُ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ لَهُمْ اَجْرُهُمْ وَنُوْرُهُمْۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ ࣖ
Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itulah para Shiddiqien, dan para syuhada – yakni orang-orang yang menjadi saksi – di sisi Tuhan mereka, bagi mereka pahala dan cahaya mereka – yang terang denderang menyinari sekeliling mereka. (QS. al-Hadid: 19)
Dan kelompok keempat adalah orang-orang saleh, yakni mereka yang selalu berbuat kebajikan, menebar kasih sayang, menjauhkan kemudaratan, dan setiap ucapan, sikap, maupun tindakannya selalu memberi manfaat kepada orang lain.
Allah SWT berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an-Nahl: 97)
Pada surah Ghafir ayat 40 Allah SWT menegaskan:
مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزٰىٓ اِلَّا مِثْلَهَاۚ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُوْنَ فِيْهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ
Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab. (QS. Ghafir: 40)
Hadirin yang dimuliakan Allah
Akhirya kita bermohon semoga kita diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk bisa menapaki jalan orang-orang yang telah diberi nikmat, sehingga kita pun termasuk orang-orang yang dianugerahi nikmat tersebut.
اللَّهُمَّ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَـيْهِمْ مِنَ الـنَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيــْقِـيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَاحْشُرْنَا وَاِيــَّاهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh