AL-QUR’AN: Teman Sejati dan Penolong di Alam Kubur

AL-QUR’AN: Teman Sejati dan Penolong di Alam Kubur

Oleh : Khaerul Umam, S.Ag*)

 

          Ramadhan adalah bulan mulia, sayyidussyuhur bulan diturunkannya Al-Qur’an, bulan di mana seluruh aktivitas, kuantitas dan kualitas ibadah kita diperhitungkan oleh Allah SWT dengan balasan pahala yang berlipat ganda, bahkan dilipatgandakan berkali-kali, mega bonus dan jackpot pahala diberikan kepada hamba-Nya yang beribadah dan beramal shalih di bulan puasa ini. Termasuk membaca Al-Qur’an, semoga kita dan keluarga kita dijadikan ahli Al-Qur’an, Aamiin. Mudah-mudahan tulisan ini menginspirasi kita semua untuk lebih tekun membaca, mempelajari serta mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan kita.

         Orang yang meninggal dunia awalnya tidak menyadari bahwa dirinya telah meninggal dunia. Dia merasa dirinya sedang bermimpi meninggal dunia. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disholati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya. Beberapa waktu kemudian, saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah. Allah SWT kembalikan ruhnya. dia membuka mata, dan terbangun dari “mimpi” buruknya. Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya.

Kemudian dia meraba badannya yang dulu berotot, atletis dan perkasa yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget,“Di mana baju-bajuku yang mewah dan bermode? Kemana celana-celanaku yan bermerk luar negeri?”Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah “Di manakh Aku, ini bukan hotel bintang 7 yang biasa aku menginap? “Tempat apa ini ? Kenapa bau tanah dan lumpur?” Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati. Berteriaklah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya :“Ibuuuuu….!!!!….“Ayaaaaaah…!!!!”“Kakeeeeek!!!“Neneeeek…!!”Kakaaaaak….!!!”“Sahabaaaat…!!!”, isteri atau suaminya dan anak-anaknya dipanggilnya juga, tapi semuanya sudah tidak peduli dan tak ada yang mau menemaninya.

        Tidak ada seorang pun yang menjawab. dia yang selama ini lupa pada Allah-pun ingat bahwa Allah SWT adalah satu-satunya harapan. Menangislah dia sambil meminta ampun,“Ya, Allaaaaah… Ya Allaaaaaah….Ampuni Aku Ya Allaaaaah….!!!”Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum  pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya. Jika dia orang baik, Maka muncullah 2 Malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya  dengan pelayanan yang terbaik.

     Jika dia orang buruk, maka 2 malaikat akan  menambah ketakutannya dan akan  menyiksanya sesuai keburukannya. Dari Sayyidina Sa’id Bin Sulaim RA, Rasulullah SAW bersabda :”Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan Nabi, bukan Malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).”

     Al-Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah, bahwa jika seseorang mati/meninggal dunia,ketika orang-orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba-tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain  kafan. Setelah dikuburkan dan orang-orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 Malaikat, yaitu malaikat Munkar dan Nakir yang  berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.Tetapi si tampan itu berkata : ”Ia adalah sahabat karibku, dalam   keadaan bagaimana pun aku tidak akan meninggalkannya”. “Jika kalian ditugaskn untuk bertanya kepadanya,lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari  orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam surga.

     Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Al- Qur’an yang terkadang kamu  baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan. Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dn Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”Setelah para Malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera  yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal :  609)

         Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas  membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut,  kalau-kalau Al-Qur’an akan menuntut kita. Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Qur’an adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah SWT.

Ya Allah, Ampunilah dosa-dosaku, Dosa Ibu Bapakku, Keluargaku, Saudaraku dan seluruh kaum muslimin, Ya Allah, Jangan engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di Surga-Mu, Aamiin…

===========

**) Penulis adalah Penghulu Ahli Madya pada KUA Kecamatan Pakuhaji Kab.Tangerang, Da’i/Penceramah, penulis, dan pemerhati sosial keagamaan.

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *