Hadirin kaum muslimin-muslimat rahimakumullah
Keempat, orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat kelak adalah:
وَرَجُلاَنِ تَحَابـَّـا فِى اللهِ، اِجْتَمَعَا عَلَـيْهِ وَافْـــتَرَقَا عَلَـيْهِ.
Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah pun karena Allah. Cinta yang didasari keikhlasan dalam menjalankan agama Allah. Baik cinta kepada suami, istri, anak, keluarga, maupun cinta kepada sesama umat Islam. Dengan kecintaannya itu tidak menyebabkan ia lupa diri, sehingga mencintai semua itu dengan cinta yang berlebihan. Tetapi cintanya itu dijadikan media untuk lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dalam sebuah hadits dinyatakan:
ثَـلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الْـِايـْمَانِ: اَنْ يــَّكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ اَحَبَّ اِلـَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَاَنْ يُحِبَّ الْمَرْأَ لَـا يُحِبُّهُ اِلَّـا لِلَّهِ، وَاَنْ يــَّكْرَهَ اَنْ يَعُوْدَ فِى الْكُفْرِ كَمَا اَنْ يــَّكْرَهَ اَنْ يُقْذَفَ فِى النـَّارِ. (رَوَاهُ الْبَخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)
Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang, niscaya ia telah merasakan manisnya iman, yaitu: (pertama) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari pada yang lain-Nya, (kedua) hendaknya ia mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan (ketiga) hendak-lah ia benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci kalau akan dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Bukhari-Muslim)
Hadirin kaum muslimin-muslimat rahimakumullah
Kelima, orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat kelak adalah:
رَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ فِىْ خِلْوَةٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ.
Seseorang yang berdzikir di keheningan malam kemudian mengalir air matanya, karena ia merasa khusyu’ dan tawadhu’ bermunajat kepada Allah SWT. Benar, bahwa dzikir adalah syi’ar bagi orang-orang yang mencintai Allah dan orang-orang yang dicintai Allah. Orang yang senantiasa berdzikir tentu diingat oleh Allah dengan pujian, sajungan, cinta, serta dijanjikan ampunan dan pahala yang besar.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمٰتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا
Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab:35)
Keenam, orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat kelak adalah:
رَجُلٌ دَعَتْهُ اِمْرَاَةٌ ذَاتَ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ اِلـَى نَفْسِهَا فَقَالَ اِنــِّى اَخَافُ اللهَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh seorang perempuan yang kaya lagi cantik, kemudian ia menolak ajakannya itu dan berkata: “sungguh aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam”. Ini adalah sikap mental yang teguh memegang prinsip keimanan dan kesucian hati dari seorang muslim sejati. Orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya sehingga ia tidak menjadi liar. Sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam firman-Nya:
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS. An-Nur: 30)
Hadirin kaum muslimin-muslimat rahimakumullah
Dan yang ketujuh, orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat kelak adalah:
رَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَاَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنــْفِقُ يــَـمِيْنُهُ.
seseorang yang bersedekah kemudian ia sembunyikan sedekahnya itu, sampai tangan kirinya pun tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Hal ini dilakukannya untuk menjaga hati dari sifat riya, yaitu perasaan ingin dilihat dan dipuji oleh orang lain karena dia telah melakkukan kebaikan. Walaupun demikian, bersedekah baik secara sembunyi-sembunyi atau pun terang-terangan, selama kita bisa meluruskan niat kita semata-mata mengharap keridhaan Allah, maka semua itu tetap mempunyai nilai kebaikan.
Allah SWT berfirman:
اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Jika kamu Menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu, dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 271)
Hadirin kaum muslimin-muslimat rahimakumullah
Demikianlah tujuh kelompok manusia yang akan mendapat naungan dari Allah SWT pada hari kiamat kelak, yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah SWT. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang mendapatkan naungan itu.
هدانا الله واياكم اجمعيـن
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh